ADC dan DAC
1. Analog to Digital Converter
(ADC)
Teori Elektronika Analog To Digital Converter (ADC) adalah
pengubah input analog menjadi kode – kode digital. ADC banyak digunakan sebagai
pengatur proses industri, komunikasi digital dan rangkaian
pengukuran/pengujian. Umumnya ADC digunakan sebagai perantara antara sensor
yang kebanyakan analog dengan sistim komputer seperti sensor suhu, cahaya,
tekanan/berat, aliran dan sebagainya kemudian diukur dengan menggunakan sistim
digital (komputer).
ADC (Analog to Digital Converter) memiliki 2 karakter
prinsip, yaitu kecepatan sampling dan resolusi. Kecepatan sampling suatu ADC
menyatakan seberapa sering sinyal analog dikonversikan ke bentuk sinyal digital
pada selang waktu tertentu. Kecepatan sampling biasanya dinyatakan dalam sample
per second (SPS).
Pengaruh Kecepatan
Sampling ADC
Resolusi ADC menentukan ketelitian nilai hasil konversi ADC.
Sebagai contoh: ADC 8 bit akan memiliki output 8 bit data digital, ini berarti
sinyal input dapat dinyatakan dalam 255 (2n – 1) nilai diskrit. ADC 12 bit
memiliki 12 bit output data digital, ini berarti sinyal input dapat dinyatakan
dalam 4096 nilai diskrit. Dari contoh diatas ADC 12 bit akan memberikan
ketelitian nilai hasil konversi yang jauh lebih baik daripada ADC 8 bit.
Prinsip kerja ADC adalah mengkonversi sinyal analog ke dalam
bentuk besaran yang merupakan rasio perbandingan sinyal input dan tegangan
referensi. Sebagai contoh, bila tegangan referensi (Vref) 5 volt,
tegangan input 3 volt, rasio input terhadap referensi adalah 60%. Jadi, jika
menggunakan ADC 8 bit dengan skala maksimum 255, akan didapatkan sinyal digital
sebesar 60% x 255 = 153 (bentuk decimal) atau 10011001 (bentuk biner).
ADC Simultan ADC Simultan atau biasa disebut flash converter
atau parallel converter. Input analog Vi yang akan diubah ke bentuk digital
diberikan secara simultan pada sisi + pada komparator tersebut, dan input pada
sisi – tergantung pada ukuran bit converter. Ketika Vi melebihi tegangan input
– dari suatu komparator, maka output komparator adalah high, sebaliknya akan
memberikan output low.
Rangkaian Dasar ADC
Simultan
Bila Vref diset pada nilai 5 Volt, maka dari gambar
rangkaian ADC Simultan diatas didapatkan : V(-) untuk C7 = Vref * (13/14) =
4,64 V(-)
untuk C6 = Vref * (11/14) = 3,93 V(-)
untuk C5 = Vref * (9/14) = 3,21 V(-)
untuk C4 = Vref * (7/14) = 2,5 V(-)
untuk C3 = Vref * (5/14) = 1,78 V(-)
untuk C2 = Vref * (3/14) = 1,07 V(-)
untuk C1 = Vref * (1/14) = 0,36
Sebagai contoh Vin diberi sinyal analog 3 Volt, maka output
dari C7=0, C6=0, C5=0, C4=1, C3=1, C2=1, C1=1, sehingga didapatkan output ADC
yaitu 100 biner, sehingga diperoleh tabel berikut :
2. Digital to Analog Converter (DAC)
DAC adalah salah satu komponen elektronika yang cukup ampuh
untuk pengaturan sebuah sistem berbasis digital, dengan kemampuan mengubah dari
data digital ke tegangan analog.
DAC0808 adalah sebuah digital to analog
converter 8-bit monolothic yang mempunyai
waktu settling sekitar 150 ns. Tidak
diperlukan setting arus referensi (IREF)dalam berbagai
penerapan. Pada pengaturan skala penuh arus output yang dikeluarakan
umumnya 255 (IREF/256). Arus power supply dari DAC0808
tidak bergantung pada kode bit dan akan menunjukkan karakteristik DAC yang
tetap konstan pada keseluruhan jangkauan tegangan. DAC0808 mempunyai jangkauan
tegangan power supply: ±4,5V sampai ±18V dengan konsumsi daya
berkisar 33 mW pada tegangan ±5V. Untuk
penggunaan interface ADC0808 dapat dihubungkan langsung
ke level logika CMOS, TTL dan DTL.
- A1-A8, input
digital 8 bit, data inputan yang akan dikonversikan ke besaran
tegangan analog.
- VREF(-), VREF(+) input
tegangan referensi yang digunakan untuk mengatur
levelouput tegangan analog.
- Compensation, pin compensation dihubungkan dengan menggunakan capasitor ke VEE atau ground untuk mempertahankan batas fase yang bersesuaian.
Gambar : Koneksi rangkaian DAC dan konverter arus ke
tegangan
Pengubahan besaran analog ke digital ditentukan oleh besar tegangan input
maksimum yang diukur dalam Volt, mVolt atau uVolt, sedang nilai konversi
digitalnya juga bebas ditentukan hal ini tergantung berapa bita yang digunakan
untuk mengkonversinya. Begitu pula untuk pengubah digital ke analog juga sama
dan hasil konversi tergantung pula pada besar tegangan referensinya.
Bila kita gunakan tegangan tertinggi untuk konversi 15 volt
maka setiap kenaikan nilai konversi adalah 1 volt jadi bila nilai digital 0100
hasil konversinya adalah 4x1volt = 4 volt. Seandainya nilai tertinggi dibuat
4,5 volt maka setiap kenaikan adalah 0,3 volt sehingga bila nilai digital 0100
hasil konversinya adalah 4×0,3volt = 1,2 volt.
Gambar : Pengubah digital ke analog (DAC) 4 bit
Dari penjelasan diatas dapat ditentukan jumlah harga
tegangan atau aplitudo sebagai hasil konversi adalah tergantung pada jumlah bit
digital yang dikonversikan, dan besar kecilnya harga analog hasil konversi juga
ditentukan oleh besar kecilnya tegangan referensi.
Makin banyak jumlah bit yang digunakan untuk konversi maka
akan semakin banyak jumlah harga amplitudo yang di dapat, dan dengan semakin
banyaknya jumlah tersebut akan menyebabkan tingkat kehalusan konversi semakin
tinggi. Sebagai contoh untuk konversi tegangan analog 10 volt dengan
menggunakan jumlah bit 10, maka akan didapatkan jumlah harga amplitudo 1024
dengan demikian akan diperoleh perbedaan setiap tingkat konversi adalah 10volt
dibagi (1024-1) yaitu sama dengan 9,77 milivolt dan bila digunakan 8 bit maka
perbedaan setiap tingkat konversi adalah 39,21 milivolt.
Contoh: Tentukan hasil konversi digital ke analog 5 bit bila
input 11111, dimana untuk nilai input 00001 tegangan output 0,2 volt!
Jawab: Jumlah harga amplitudo untuk DAC 5 bit adalah 32,
sedang harga konversi setiap tingkat 0,2 volt maka tegangan untuk konversi
11111 adalah nilai tertinggi yaitu sama dengan (32-1)x0,2volt = 6,2 volt.
Dengan cara lain dapat pula kita hitung berdasarkan konversi
tiap tingkat, yaitu sebagai berikut:
1111B = 3,2 volt + 1,6 volt + 0,8 volt + 0,4
volt + 0,2 volt = 6,2 volt.
Secara struktur dari contoh diatas dapat kita tuliskan
sebagai berikut:
Tingkat
|
24
|
23
|
22
|
21
|
20
|
Bit Digital
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
Konversi
|
(24x0,2) =3,2 V
|
(23x0,2) =1,6 V
|
(22x0,2) =0,8 V
|
(21x0,2) =0,4 V
|
0,2 V
|
Dari contoh diatas dapat kita tuliskan rumus konversi secara
umum sebagai berikut:
dimana : Vo = tegangan output hasil konversi
N = jumlah bit konversi
a = logika digit hasil konversi
Vk = besar konversi setiap tingkat (volt)
SUMBER :
- http://ferrywahyu.wordpress.com/2012/01/31/analog-to-digital converter/http://elektronika-elektronika.blogspot.com/2007/02/36-digital-to-analog-converter.html
Copyright © Elektronika Dasar
No comments:
Post a Comment